manfaat sholat sunnah

  1. 6 years ago
    Edited 6 years ago by bintara12

    MANFAAT SHOLAT

    Sholat ialah salah satu beban bagi semua muslim. Sebuah amalan agung yang mempunyai peran krusial untuk keimanan hamba. Sehingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengibaratkan sholat bagaikan asas dalam sebuah bangunan.

    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam dibentuk di atas lima hal: bersaksi bahwa tak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah dan Rasul Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah utusan Allah, menegakkan sholat….” HR Bukhâri dan Muslim

    Oleh karena itu, ketika muadzin mengumandangkan adzan, kaum muslimin berlomba-lomba memasuki rumah-rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala, berwudhu, lalu berbaris tertib di belakang imam sholat kaum muslimin.

    Lalu kaum mukminin masuk dalam dialog dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan begitu khusyu’ menikmati sholat sampai imam menyampaikan salam. Dan sesudah sholat, masing-masing kembali pada aktifitasnya.

    Terbersit soal, apakah semua orang muslimin sama dalam menghayati ibadah ini? Apakah juga mencapai buah yang rata?

    Penting disadari bahwa semua perbuatan baik menimbulkan konsekuensi bagus bagi pelaku-pelakunya. Konsekuensi ini akan tambah besar searah dengan kerelaan dan kelurusan amalan itu. Dan pernahkah kita bertanya, “apakah khasiat dari shalatku?” atau “pernahkah aku menikmati manfaat sholat?”

    Imam Hasan al-Bashri pernah menyatakan: “Hai anak manusia. Shalat merupakan sesuatu yang sanggup membentengimu dari maksiat dan keburukan. Jika shalat tidak menghalangimu dari kemaksiatan dan kemungkaran, maka hakikatnya engkau belum shalat”.

    Dari wejangan beliau ini, kita dapat menyadari bahwa shalat yang dilakukan secara benar akan menghasilkan pengaruh baik untuk pelakunya. Dan pada risalah ini, yuk kita mempelajari faedah shalat. Kemudian kita tanyakan kepada diri sendiri, sudahkah aku merasakan manfaat shalat?

    1. Sholat merupakan Simbol Kedamaian

    Shalat mengisyaratkan ketenangan batin dan kesucian hati para pelakunya. Ketika menunaikan shalat dengan sebenarnya, niscaya digapailah puncak ketenangan jiwa dan pangkal segala ketenangan jiwa.

    Dahulu, orang-orang beriman menemukan kedamaian dan pelepas berbagai persoalan ketika mereka lelap dalam kekhusyu’kan shalat. Diceritakan dari Imam Abu Dawud rahimahullah dalam Sunan-nya:

    Suatu hari ‘Abdullah bin Muhammad al-Hanafiyah pergi serempak bapaknya menjenguk keluarga mereka dari kalangan Anshar. Lalu datanglah waktu shalat. Dia pun memanggil pesuruhnya,”Wahai pelayan, ambillah air wudhu! Semoga dengan shalat aku bisa rehat,” kami pun menyalahi ucapannya. Dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,’Bangkitlah wahai Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat!’.”

    Seharusnya kita bercermin diri, apakah kebahagiaan kayak ini kita dapatkan dalam shalat kita? Sudah sangat banyak ibadah yang kita tunaikan, tetapi pernahkah kita berfikir khasiat dari ibadah ini? Atau rutinitas shalat yang kita tegakkan sehari-hari?

    Suatu ketika salah satu tabi’in yang dipanggil Sa’id bin Musayib mengeluhkan perih di matanya. Para kawannya berkata baginya: “Seandainya engkau ingin bekeliling melihat hijaunya Wadi ‘Aqiq, tentulah akan menurunkan sakitmu,” namun ia menjawab: “kemudian apa faedahnya aku shalat ‘Isya` dan Subuh?”

    Demikianlah, generasi terdahulu dari umat ini menempatkan shalat dalam aktivitas mereka. Untuk mereka, shalat sunnah merupakan obat untuk segala permasalahan. Dengan hati mereka mengerjakan shalat, sehingga jiwa menuai kebahagiaan dan mendapatkan kebahagiaan.

    2. Shalat Adalah Cahaya

    Raihlah cahaya dari shalat. Ingatlah, cahaya shalat bukanlah cahaya biasa. Dia cahaya yang diberikan oleh Pengatur alam semesta ini. Diberikan untuk membimbing umat ke arah yang benar, yakni arah kepatuhan kepada Allah semesta alam.

    Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari sahabat Abu Mâlik al-‘Asy’ari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “dan shalat itu ialah cahaya”.

    Oleh sebab itu, hendaknya melihat diri kita, sudahkah cahaya ini menyinari kehidupan kita? Dan sungguh amat gampang tatkala kita hendak menyadari apakah shalat telah mendatangkan cahaya bagi kita? Yaitu dapat lihat, apakah shalat mengarahkan kepatuhan kepada Allah dan menghindarkan kita dari dosa kepada-Nya?

    Jika sudah, berarti shalat itu telah menjadi sumber cahaya bagi aktivitas kita. Itulah cahaya pertama yang didapatkan seseorang di dunia. Dan kelak di akhirat, ia akan menjadi cahaya yang amat dibutuhkan, yang mengeluarkannya dari seluruh kegelapan sampai menyeretnya kepada surga Allah Subhanahu wa Ta’ala .

    3. Shalat Sebagai Obat Dari kelengahan

    Lalai merupakan penyakit kritis yang mengenai sejumlah manusia. Lalai membawa manusia pada sejumlah kekeliruan, bahkan menyebabkan seseorang tenggelam di dalamnya. Mereka akan menanggung imbas dari kemalasan yang mereka lakukan di dunia dan di akhirat kelak. Sehingga lalai sebagai penutup yang menyelimuti jiwa manusia.

    pikiran yang tersumbat kelenga

to reply!