mengenai 3d modelling, animation dan game development (#part 2)

  1. 6 years ago
    Edited 6 years ago by ayi.tito

    mengenai 3d modelling, animation dan game development (#part 2)

    sambungan..

    perbedaan masing" dari 3 kategori diatas adalah :
    1. aturan untuk object 3d modelling yang digunakan untuk display/poster saja dan object 3d di game world tidak bisa di tukar. karena, untuk 3d modelling tidak dibutuhkan rendering realtime, yang diperlukan adalah realistiknya. makanya biasanya untuk game, yang dibutuhkan adalah low poly object, kalau tidak salah polygon atau triangle (konon graphic card computer lebih cepat mengolah triangle atau tris) yang dibutuhkan rata" 500 triangle/poly persatu object, bila lebih dari itu, maka komputer akan "bekerja" lebih berat.

    terus mungkin anda bertanya, kalau low poly lalu kenapa game" macam Batman Arkham Assylum atau DEVIL MAY CRY, FINAL FANTASY dan lain-lain itu bisa "terlihat" realistik?, nah itulah pokok bahasan saya disini, karena INDUSTRI FILM/GAME/ANIMASI di dunia, sudah sejak lama kenal yang namanya bump map texture, normal texture, fresnel, noise texture dan lain-lain.

    sedangkan 3d modelling macam design interior tadi atau animasi/vfx film, apakah perlu teknik texture tadi selain diffuse texture?, saya bilang perlu juga. karena teknik tersebut akan membantu sekali, walaupun biasanya di interior design dan semacamnya itu "tidak takut" dengan jumlah polygon atau trias krn tidak perlu realtime rendering, (kecuali web 3d design seperti three.js yang tentunya objectnya hrs sebisanya low poly krn html5 dan webGL masih berat "mengolah" high poly).

    contoh :

    -image-
    gambar 1.
    ini adalah sample texture yang hanya menggunakan diffuse texture (sekedar gambar tekstur kayu yang ditempel ke suatu object).
    bagi mata orang awam ini, sudah "ruar biasa", tapi bagi artist/seniman digital yang pro, hal itu sangat kurang.

    dan ini contoh texture diffuse yang di combine dengan bump map.
    -image-
    gambar 2.

    yang gambar 1. plane dengan texture biasa (diffuse texture) terlihat sekilas, sepertinya tidak ada yang salah bukan?, tapi begitu membandingkan dengan gambar 2. maka terasa perbedaannya walaupun tampak samar, object sama" datar, permukaannya tidak terlihat turun naiknya, tapi mata kita menciptakan persepsi bahwa permukaannya itu kasar alias tidak benar" rata.

    ini contoh lain :
    -image-
    gambar 3.

    yg tiang kiri dan tiang kanan sama" low poly, terlihat dari sisi"nya yang rata, walaupun teksturnya batu, yang harusnya tidak rata, akan tetapi saya yakin rekan-rekan akan melihat tiang kanan yang lebih "eye catchy", krn menggunakan normal map tekstur, sedangkan yg tiang B tidak.

    untuk worker" yang ada di project.co.id , saya amati, hasil kerjaannya masih macam ini :

    -image-
    gambar 4. mohon maaf, render anda terlihat membosankan juga

    beberapa saya lihat, renderingnya macam ini (yg saya ambil buat contoh harap jgn tersinggung, tergantung anda menyikapinya apakah ini sebagai kritik yg bakal mencambuk anda utk lebih maju, atau anda anggap ini cuma menjatuhkan), atau yg ini :

    -image-
    gambar 5.mohon maaf, render anda terlihat boring

    baru ini satu"nya yang agak "lumayan" saya temui disini :
    -image-
    gambar 6.
    tapi waktu saya lihat riwayat workernya, kok sering arbitrase ya?, walaupun penasaran, tapi saya sadar itu bukan urusan saya, pasti dia dan ownernya punya alasan sendiri", hingga terjadi hal seperti itu. :)

    tidak ada yang salah dengan hasil pekerjaan semacam itu, tapi juga tidak sepenuhnya benar. karena disini bicaranya masalah product knowledge yang berkaitan dengan product itu sendiri dalam hal ini 3d modelling dan citarasa.

    itulah beberapa hal yang memunculkan pertanyaan saya diatas, yang juga memunculkan pertanyaan lain :

    1. owner dan workernya itu sama" buta seni kah?, jadi seperti orang buta di tuntun orang buta?.
    2. atau ownernya tahu, tapi cari yang murah yg sudah jadi mindsetnya?.

    makanya akhirnya juga yg merubung disini, cuma worker" kelas menengah kebawah kalo saya bilang, saya saja sekarang ini paling cuma ngecek kerjaan yg 3d modelling atau pembuatan game, mana tahu ada yg "serius", krn saya lagi getol"nya disitu.

    memang tidak ada yg bisa disalahkan, akan tetapi juga mengganjal rasanya permasalahan semacam ini, kalau tidak di ungkapkan.
    mario teguh pernah bilang, pantaskanlah diri kita, terhadap sesuatu, misal kalau kita mau sama cewek alim, cantik. maka kita juga harus mulai berubah dan membuang perilaku" jelek kita, misal yg tadinya jarang mandi, jadi rajin mandi, dll.
    direktur PDAM Pulang Pisau juga pernah berkata (client saya dulu), "orang kalau tolok ukurnya cuma orang biasa, ....

    bersambung lagi he hehe

to reply!