Member
Last active 2 days ago
Walaupun menyalahi aturan Projects.co.id , semoga worker mendapatkan transfer langsung ekstra bonus 500ribu lah. Kalau ngga dapet, sungguh tidak manusiawi.
Semua pengalaman harus diambil hikmahnya, tapi dalam mengerjakan sesuatu kita harus bisa mengesampingkan pengalaman buruk yang lalu dan kembali dari 0 dengan prasangka baik dan bekerja secara optimal pada project yang baru. Ini memang sulit tapi bukan tidak mungkin dengan niat yang baik maka owner yang baru didapat juga menangkap niat dan usaha baik itu sehingga jadi long term relationship. Kewaspadaan perlu tapi jangan pukul rata pada keburukan segelintir orang itu.
Ini mungkin lebih kepada curhat dan hasil pengamatan dan pengalaman yang saya temukan sepanjang saya menjadi freelancer di Projects.co.id dan mungkin terjadi juga di marketplace2 yang lain. Dan tidak dapat dipungkiri dan dapat saya simpulkan sendiri, langkah Arbitase adalah langkah yang ditakuti oleh semua Worker tanpa terkecuali, bahkan buat yang memiliki reputasi bagus dan ahli sekalipun. Mereka yang takut pada arbitase justru mereka yang merasa benar-benar sudah mengerjakan. Apa sebabnya?
Ini dari sudut pandang worker, lalu bagaimana kalau ini dilihat dari kaca mata owner? Saya tidak sedikit menemukan owner memiliki aktivitas banyak menempuh jalan arbitase. Bahkan saya menjumpai sendiri owner dengan semua project berakhir arbitase. Saya juga penasaran menelusuri kembali semua arbitase yang dimenangkannya, termasuk juga para worker yang diarbitase yang ternyata tidak ada aktivitas online setelah itu (dampak psikologi/trauma?).
Dari pengamatan itu, lalu saya menemukan indikasi kuat beberapa (tidak semua) owner sengaja menempuh jalur ini untuk berhemat atau mendapat service gratis. Kok bisa setega itu? Ya karena mungkin pintarnya dia memanfaatkan keluguan dan kepercayaan kita dan celah dari sistem itu sendiri. Tidak hanya owner sih, worker juga ada yang nakal. Namun mungkin yang perlu ditekankan dalam hal ini adalah perlunya perbaikan serta kewaspadaan yang dibangun oleh semua pihak, baik projects.co.id , owner, maupun worker, yang antara lain sbb :
1. Terdapat celah waktu tak terhingga di waktu respon owner pada klaim report done worker. Projects.co.id mungkin tidak tahu komunikasi intens yang mungkin terjadi antara owner dan worker dalam upaya worker mendapatkan segera hasil jerih payahnya. Bisa jadi sampai mengemis, seperti menunggu kekasih menjawab telepon/chatnya, meminta segera tanggapan dan revisi, menuruti permintaan owner diluar task yang diminta, dst. Usul saya ada countdown yang jelas maksimal owner merespon dan apa konsekwensinya.
2. Worker harus tahu dengan jelas kapan mundur dan terus. Ini adalah celah yang bisa dimanfaatkan owner nakal untuk menjatuhkan talak/arbitase pada project itu dan berakhir dengan kemenangannya. Sebagai contoh saja, owner minta disetupkan server di google cloud, tapi ada kendala tidak terhandel yang berakhir pada penggunaan server diluar google cloud. Pekerjaan worker sudah selesai disetup server tersebut tapi bukan di google cloud. Projects.co.id saya rasa tidak bisa disalahkan atas keputusannya mengingat hasil yang ditemukannya.
3. Owner yang saking tahunya pada project yang dibuatnya adalah owner yang berbahaya karena sudah tahu celah yang bisa dimanfaatkannya. Dia bisa menyisipkan task-task tambahan dengan menempatkan jebakan di task akhir. Pastikan worker tidak hanya asal bid dan berakhir hanya membuang waktu dan tenaga saja pada project yang sudah diketahui akan gagal dipenghujungnya. Pastikan tanyakan detil pada project yang ngambang atau irit deskripsi, dan cermati semua list pada project yang sangat mendetil task-tasknya. Negosiasilah pada waktu itu, bukan setelah project berjalan. Tinggalkan saja project yang minta 100% baru bisa cair.
4. Projects.co.id perlu mencermati adanya indikasi ini. Semoga dengan tulisan ini projects.co.id juga mendapatkan masukan berharga terkait bagaimana keputusan arbitase akan dibuat terhadap owner yang punya ciri khas itu dan terlalu banyak menggunakan langkah ini. Tidak sedikit worker asal terima hasil arbitase lantaran takut menempuhnya dan membayangkan kerugian yang ditimbulkannya bila kalah, jadi kebijakan hukuman juga perlu ditinjau ulang.
Demikian panjang lebar tulisan ini saya lempar ke forum. Semoga menjadi masukan dan wawasan berharga bagi kita semua agar Projects.co.id yang kita cintai ini lebih baik dan dapat mengayomi dan adil ke semua pihak.
Terima kasih.
Ada kemungkinan project yang Agan berikan melampaui bayangan worker ketika membid project agan. Jadi, dia marah-marah merasa tertipu atau terjebak. Baik owner maupun worker memang harus bisa menjelaskan dan mencari tahu kebutuhan dan spek dari project tersebut sebelum memasang tarif. Owner mengambil bid terendah beresiko hilang waktu karena gagal dalam pengerjaan lantaran worker enggan / tidak semangat mengerjaan atau malah meninggalkan pekerjaan tersebut dan berakhir arbitase, sementara worker membid terlalu rendah beresiko mendapat pekerjaan yang melampui tarif yang diberikan. Sementara opsi arbitasi bisa merugikan salah satu atau kedua belah pihak.
Mungkin perlu ada tombol report abuse atau semacamnya sehingga admin langsung tanggap kalau ada project yang tidak sesuai aturan. Ini ada contoh : https://projects.co.id/public/browse_projects/view/56c815/pembuatan-website-learning
Kayaknya jadi sejenis kontes. Boleh nggak yang kayak gini?
Sebagai worker saya ingin membantu menjawab dari sisi worker. Ada beberapa case arbitase juga yang terjadi di project saya. Beberapa case disebabkan oleh :
1. Owner 100% menyerahkan sepenuhnya kepada worker projectnya mau dibagaimanakan. Jadi setelah project diberikan ternyata projectnya melebar ke mana-mana sehingga worker urung mengerjakan atau kalau harganya cukup mengakomodir project tetap berjalan tapi dengan waktu yang bisa jadi molor. Jadi, persiapan owner terhadap project yang akan diajukan juga berperan sangat penting. Saya kadang bisa menyelesaikan project dalam waktu 3 hari untuk project yang dipatok 2 minggu lantaran persiapan owner yang matang;
2. Worker yang memberikan penawaran harga terlalu rendah untuk project yang harusnya bernilai lebih dari itu dan owner memilihnya karena murahnya itu. Di sini kalau owner tidak mematok harga mungkin bukan salah owner, namun bila sudah ditentukan dari awal dan ternyata gagal, ada peran owner juga disitu.
3. Worker terlalu banyak project, sibuk kerja lain, sakit, dst.
Saya kok melihat indikasi pengkoleksi worker dan mungkin kontak person worker seperti no. hp / WA pada project yang notabene sudah dibid 30an ke atas namun tidak kunjung ada keputusan dan berujung pada project dicancel oleh sistem. Semoga hanya prasangka buruk saya saja karena bisa merusak suasana juga.
Kalau owner yang maksa diluar sistem projects.co.id gimana? Kalau tidak projectsnya batal. Alasan owner, kalau di projects.co.id transfernya harus full sementara owner baru punya sebagian.
Saya ada case, nih, mungkin bisa di diskusikan bersama worker dan owner di projects.co.id.
Saya memiliki misi membantu owner memiliki website dengan keamanan yang tinggi dengan menawarkan kepada klien saya website berbasis wordpress dengan plugin2 komersial yang berlisensi dan auto update. Konsekwensi dari situ tentu saja membuat saya memberikan layanan purna jual berkelanjutan pada paket website yang saya tawarkan tersebut.
Sayangnya ada kasus di mana karena 2x kesalahan owner, website miliknya yang sudah selesai dibangun mengalami crash atau rusak yang membutuhkan rebuild/redesain atau reseting ulang dari awal.
Kesalahan pertama adalah menghapus user di mana user tersebut adalah administrator tanpa melimpahkan seting ke user lain sehingga semua page, gambar, konfigurasi, dsb yang dibuat user tersebut hilang tanpa jejak. Saya berhasil membuat website tersebut berjalan normal kembali setelah lembur 2 hari dikejar-kejar owner yang tidak mau tahu dan berprinsip pokoknya harus beres;
Kesalahan kedua adalah melakukan update atau instal plugin yang tidak sempurna yang entah kenapa menghapus konfigurasi dan konten plugin-plugin yang bagi saya sangat menguras tenaga ketika mensetingnya. Kembali saya dikejar-kejar untuk memperbaikinya, sayangnya momennya tidak tepat bagi saya: pertama saya ada deathline project, kedua istri saya baru melahirkan. Jadi, saya suruh dia menunggu. Pada akhirnya dia tidak terima, naik pitam, mencaci maki, minta uang kembali, diancam mau dilaporkan polisi, dst.
Kejadian ini terus terang membuat saya down. Tidak banyak tipe klien seperti ini, tapi juga tidak menutup kemungkinan dijumpai oleh para worker di sini. Jadi barangkali ada saran dan masukan bagaimana menghadapi kasus seperti ini akan sangat membantu.
Salam kenal,
Aris.