tolong di BAN project owner yang tidak serius atau mau menipu..

  1. 8 years ago

    kepada Admin yang terhormat, tolong di BAN project owner yang tidak serius atau mau menipu..

    contohnya project owner dengan id zmoerf, yang saya kutip isinya di bawah ini :

    link text

    karena di luar project.co.id ini, sejak 3 tahun yang lalu sampai saat ini, salah satu bidang yang saya tangani, adalah aplikasi baca meter. dan yang terakhir client saya, adalah pdam kelas kabupaten yang baru saja pemekaran, yang termasuk kecil (total pelanggannya hanya 3000an, PDAM kelas kabupaten rata-rata pelanggannya 10 ribu keatas). akan tetapi yang skala nya kecil itu saja, mereka mau bayar sebesar 150 juta rupiah, walaupun di cicil selama 3 tahun.

    si zmoerf ini, menurut hemat saya ada 2 kemungkinan tujuannya/niatnya,

    yang PERTAMA : dia menyama ratakan dengan aplikasi-aplikasi umumnya di google playstore yang kisaran harganya Rp. 50 ribu - Rp. 1 jutaan. kalau memang seperti itu alasannya, yang tidak sampai kemampuan berpikirnya adalah bahwa aplikasi-aplikasi di google play tersebut (untuk yang berbayar), biasanya bukan di tujukan untuk satu orang, dan yang bakal membeli bukan hanya satu orang, tapi chance nya adalah ratusan bahkan jutaan calon pembeli. jadi untuk aplikasi yang dijual di google play store tersebut, yang di incar keuntungannya oleh developernya adalah massalnya. mereka (developernya), menerapkan strategi 'mengumpulkan recehan'. bayangkan bahwa 50.000,- rupiah x 100 pembeli saja = 5.000.000 rupiah. bayangkan kalau pembelinya 10 juta orang, bayangkan lagi kalau harganya 250.000 rupiah.
    akan tetapi sangat berbeda untuk aplikasi taylor made yang hanya di peruntukkan untuk satu perusahaan/organisasi atau satu bidang, misalnya aplikasi baca meter, harga 3 juta itu = bunuh diri bagi developernya. (nanti di bawah saya jelaskan kenapa *).

    Mungkin ada rekan-rekan disini yang bertanya balik, bahwa aplikasi di google play store itu banyak juga yang free. jawabannya free disitu sebenarnya bukan benar-benar free. kita ambil contoh aplikasi whatsapp atau aplikasi sejenis, keliatannya memang free di sisi user/pengguna. tapi apa kalian ingat, bahwa aplikasi-aplikasi tersebut dulu sering masuk iklan di tv, misal kakao talk, disitu ada embel-embel telkomsel atau provider yang mana, saya lupa persisnya. nah disitulah letak pendapatan dari developernya. karena saya yakin telkomsel atau provider yang manapun yang memanfaatkan aplikasi tersebut sebagai sandingan dari product mereka, pasti bayar sejumlah royalti kepada developernya. itu baru di Indonesia, bayangkan bahwa provider telpon selular di luar negeri tentunya beda lagi. ada 10 provider saja yang beda negara, yang memanfaatkan aplikasi tersebut untuk di sandingkan dengan product mereka, tentunya uang si developer tidak main-main jumlahnya, di rekening mereka. (tidak mungkin kontrak dengan satu korporasi tersebut nilainya cuma seharga 50 ribu).
    Terus kita ambil lagi contoh game android online yang free, seven knights (saya kebetulan main game ini, di sela-sela waktu luang saya). memang aplikasi game ini free. tapi segala sesuatu yang di jual di dalam game (in-game item), tidaklah free. saya saja baru main kurang lebih 1.5 bulan, sudah mengeluarkan duit kurang lebih 3 juta an, kalau di total-total, untuk membeli rubynya. apakah lantas, aplikasi tersebut benar-benar free?, tentu tidak. di server korea asal developer game itu saja, mungkin uang mereka sudah milyaran, apalagi sejak awal tahun 2015 lalu (sekitar maret 2015), mereka membuka server game untuk asia dan global. bayangkan saja sendiri, mungkin uang mereka sudah triliunan dari menjual in-game item dalam game tersebut. emang sih aplikasinya free, tapi tetap saja banyak user yang rela merogoh sakunya, untuk beli in-game item dalam aplikasi tersebut. memang ada player/user yang benar-benar main free cash, tapi mungkin cuma pemain-pemain awal, atau pemain yang hanya mau icip-icip saja. pemain hardcore yang kebetulan baru gabung di game ini atau game manapun, pasti mau tidak mau harus beli dengan duit benaran, buat ngejar ketinggalan mereka.

    jadi bisa disimpulkan, kalau dasar pemikiran si zmoerf ini menaruh harga segitu, bila berdasarkan perhitungan diatas tetap tidak berdasar dan sa enak`e dewe.

    kemungkinan KEDUA : dia (si zmoerf) ini sebenarnya tahu pasaran aplikasi tersebut [fyi : BIMASAKTI adalah contoh salah satu product aplikasi untuk baca meter ini, yang termasuk pelopor di bidang ini, menerapkan sistem sewa, perpelanggan dengan kisaran 500 rupiah. bayangkan kalau pelanggan PDAM nya 30 ribu orang saja duitnya sudah 15.000.000 rupiah. dulu BIMASAKTI ini, yang saya tahu persis kontrak sewa dengan PDAM Banjarmasin. di Banjarmasin pelanggannya ada 140 ribu pelanggan di tahun 2012. di tahun itu pula (tepatnya bulan pebruari 2012) saya di tugaskan untuk mendevelop aplikasi baca meter tersebut dengan bayaran yang lebih murah (100 rupiah per pelanggan). selesai dan mulai running di bul

  2. Setuju... :)
    semoga owner" yang lain ikut baca dan lebih menghargai pekerjaan,
    termasuk bidang seni design... buset dah di web lain.. dihargai 50 - 250$, disini cmn 75 RB kwkwkwkwkw