Halo, salam kenal. Saya David Utama sebagai Senior Graphic Designer. Saya sudah berkecimpung di dunia desain selama lebih dari 10 tahun. Saya kuliah di Universitas Tarumanagara jurusan Desain Komunikasi Visual pada tahun 2004 dan lulus di 2010. Setelah lulus kuliah, saya bekerja profesional di salah satu media. Disana saya mendapatkan banyak hal baru. Awal mulanya saya hanya mendesain flyer promo lalu mendapat kepercayaan untuk mendesain sekaligus melayout sebuah majalah setiap bulannya yang berjumlah 68 halaman. Ya sedikit banyak saya jadi tahu tentang dunia media dan percetakan.
Kemudian di tahun 2013, saya hijrah ke salah satu perusahaan cat lokal yang ada di Indonesia. Perusahaan cat ini cukup besar sehingga, lagi-lagi saya mendapatkan hal baru. Mulai dari prosedur perusahaan, SOP hingga job level dan sebagainya. Pekerjaan yang sering saya temui disini adalah mendesain flyer promo dan katalog produk atau katalog warna. Hingga pada akhirnya di tahun ke-5, saya mendapatkan kepercayaan secara penuh dari Top Management untuk mendesain label kemasan cat. Ini merupakan sebuah terobosan besar untuk karir saya. Disinilah saya belajar untuk lebih teliti, detail dan cukup perfeksionis. Dan disini juga saya belajar bagaimana adanya sebuah sistem dalam sebuah kemasan/label dimana dalam suatu produk yang memiliki beberapa varian tetap memiliki desain yang serupa, singkatnya Packaging System. Dan disinilah akhirnya saya menemukan salah satu speciality saya, yaitu Packaging Design / Label Design. Memang ada pepatah, don't judge a book by its cover. Namun menurut saya, pepatah tersebut tidak berlaku untuk desain kemasan. Mengapa demikian? Desain sebuah kemasan akan terlihat lebih dahulu oleh konsumen tanpa mengetahui kualitas produk tersebut. Biasanya desain sebuah kemasan disesuaikan dengan fungsi, tujuan dan jenis produk tersebut. Desain kemasan/label harus benar-benar menggambarkan citra sebuah merek atau produk tersebut. Selain pentingnya nilai estetika pada sebuah desain kemasan, ada juga nilai yang tak kalah penting, yaitu informasi produk. Tujuannya agar calon konsumen dapat tahu produk apa yang ada di dalam kemasan tersebut. Apa kegunaannya? Apa spesifikasinya? Apa variant-nya? Dan sebagainya.
Tak cukup disana saja, setelah menempa ilmu selama 9 tahun di perusahaan cat tersebut, saya hijrah ke salah satu perusahaan retail terbesar di Indonesia. Lagi-lagi saya mendapatkan hal baru seperti struktur organisasi, jumlah bisnis yang sangat banyak hingga SOP perusahaan yang cukup berbeda dengan perusahaan manufaktur. Disini saya mendapatkan kepercayaan untuk merefresh desain kemasan/label sebuah produk IoT. Tak hanya itu saja, saya juga dipercaya untuk membuat katalog produk hingga persiapan untuk event besar seperti product launching.
Sekiranya itu saja pengalaman singkat saya yang dapat saya bagikan. Intinya adalah saya mau selalu belajar. Bukan berarti ketika seseorang sudah mahir mendesain sebuah kemasan, dia akan menolak untuk mendesain sebuah flyer. Justru setiap kebutuhan desain, baik itu flyer, katalog, company profile, website, kemasan dan sebagainya memiliki rintangan tersendiri. Rintangan-rintangan itulah yang menjadikan kita lebih berkembang dan membuat kita tidak pernah berhenti untuk belajar.
Terima kasih.
Loading ...
