Seorang Bonek Besar
- Pernah nekat berjalan kaki dari Situbondo – Surabaya beberapa minggu siang-malam sehabis lulus SMA, melarikan diri dari pondok, ingin mengalihkan suasana “mengecewakan”, juga uji mental, hidup atau mati dijalan tanpa membawa bekal, merasakan benar bagaimana rasanya “min haitsu laa yahtasib” disepanjang perjalanan.
- Ia nekad berpetualang asal datang ke Jogja untuk kuliah, meski tak punya banyak kenalan, meski hampir semua PTS sudah tutup (apalagi PTN)
- Ia nekad sibuk diluar kampus terutama di PKMS Masjid Syuhada, juga belajar komputer otodidak yang ia sukai saat kecewa dunia kampus jauh dari apa yang ia bayangkan sebelumnya
- Ia berkali-kali nekad magang kerja di tempat orang lain tanpa dibayar demi mendapatkan pengalaman
- Ia nekad keluar kerja demi proyek pribadi "web auto content, auto submit, auto marketing, auto engine, dan auto advertising", sehingga tinggal dari musholla ke Masjid, lalu dilanjut di Semarang sambil kerja demi ambisinya. Meskipun akhirnya ada sedikit trauma sebab hilangnya data oleh sebab faktor luar.
- Ia nekad tidak mengambil ijazah S1-nya sejak di wisuda karena ingin membuktikan prinsip "orang harus kenal aku lewat prestasiku, bukti kemampuanku, aku tak pernah bergantung pada apapun dan siapapun". Maka saat ia keluar-masuk kerja memang kerena ia diminta dan niat pengabdian.
- Ia meyakini, "jika orang belum pernah berani mengambil resiko hidup yang besar sehingga mengubah seluruh jalan hidupnya kurang dari umur 35 harusnya ia menyesal, karena ia takkan pernah bisa mendapatkan kesuksesan yang besar."