korneliacla (korneliacla)

2014: Menyambut hari Natal, menghias rumah dengan pernak-pernik Natal adalah salah satu hal yang dinanti. Berbagai aksesoris digunakan mulai dari pohon Natal, lampu-lampu kecil, karangan bunga, patung. Sayangnya aksesoris tersebut hanya dipakai setahun sekali. Lalu selama tidak dipakai, apa yang harus dilakukan terhadap kumpulan aksesoris tersebut?

Solusi utama adalah Anda harus menyimpannya. Aksesoris yang disimpan dengan baik akan awet dan dapat dipakai untuk menghias rumah pada Natal tahun berikutnya. Anda jadi menghemat uang dan aksesoris yang sudah dibeli tidak akan terbuang sia-sia, bukan?

Pada dasarnya Anda hanya membutuhkan kotak atau dus berukuran besar dan beberapa kantong plastik dengan ukuran yang sesuai dengan masing-masing aksesoris. Yuk, simak beberapa tips menyimpan aksesoris Natal berikut ini!

Agar rangkaian bunga atau sejenisnya yang bersifat untaian tali sebaiknya dikemas dengan cara membungkusnya menggunakan kertas polos dalam keadaan terurai kemudian letakkan di dalam dus dengan rapi. Dengan cara ini aksesoris tersebut tidak akan menjadi kusut saat akan digunakan kembali.

Siapkan dus lengkap dengan pembagi dusnya yang bisa Anda temui pada toko minuman kaleng atau botol. Dus jenis ini akan cocok digunakan sebagai wadah aksesoris yang berukuran kecil. Letakkan masing-masing aksesoris sesuai dengan jenisnya atau warnanya.

Jika ingin membungkus aksesoris tersebut dengan kertas, sebaiknya gunakan kertas cokelat atau polos. Jangan menggunakan kertas koran untuk menghindari aksesoris menjadi kotor terkena tinta koran.

Selain dus biasa, Anda bisa menggunakan karton untuk telur, kaleng biskuit bekas, atau kotak sepatu untuk menghindari aksesoris pecah belah menjadi rusak karena tertimpa beban benda lain.

Kaleng kopi juga dapat digunakan untuk menyimpan bohlam/lampu cadangan milik untaian lampu.

Tidak kalah pentingnya, berikan label keterangan isi wadah tersebut pada masing-masing wadah. Dengan demikian Anda tidak perlu repot membuka wadah untuk mencari tahu apa isi wadah tersebut. Lebih menghemat waktu saat mencari barang bukan?

2014: Di balik fungsi utama tangga, yaitu untuk berpindah ke level lantai lainnya, tangga juga memiliki potensi sebagai area dekorasi untuk mempercantik interior rumah. Dekorasi tangga bisa dihadirkan dengan pemilihan railing yang cantik atau melapisi anak tangga dengan karpet.

Tidak hanya di dalam rumah, ada juga tangga yang terletak di luar rumah. Sayangnya menurut ilmu fengshui, tangga yang ada di luar rumah dapat membuat energi positif terbuang.

Solusi bagi rumah yang terpaksa menggunakan tangga di luar rumah adalah dengan 'menyembunyikannya'. Salah satu caranya adalah dengan meletakkan tanaman di pinggir kanan dan kiri anak tangga.

Berikut adalah 3 ide menghias atau “menyembunyikan” anak tangga menggunakan tanaman.

Tepi Anak Tangga
Letakkan pot bunga dengan desain yang cantik di sisi kanan dan kiri anak tangga. Jika ingin yang permanen, Anda bisa membuat ceruk di tepian kiri dan kanan anak tangga kemudian mengisinya dengan tanah dan tanaman.

Tanaman yang sering digunakan adalah tanaman yang tidak memiliki terlalu banyak daun atau yang berukuran kecil-sedang. Perlu diperhatikan, setelah menyiram Anda harus mengepel sisa air yang menggenang di anak tangga.

Sela-sela Anak Tangga
Antara anak tangga yang satu dengan yang lainnya pasti terdapat sisi kosong yang tidak pernah terinjak saat orang menggunakan tangga tersebut. Buatlah lubang sederhana kemudian berikan tanah dan tanamlah bunga-bunga berukuran kecil yang beraneka warna. Jika ingin yang lebih praktis, Anda bisa menggunakan rumput sintetis.

Samping Dinding Pembatas
Dinding pembatas bersifat keras dan menghalangi, Anda dapat menetralisir sifat tersebut dengan menambahkan tanaman yang berjejer di sisinya. Tanaman simetris seperti bambu air dapat digunakan di rumah yang bergaya modern. Jika tangga berbatasan dengan halaman, Anda bisa langsung menanam tanaman di halaman tersebut menempel dengan tangga.

2014: Armatur, Rumah untuk Lampu

Lampu adalah sumber cahaya yang digunakan untuk menerangi bagian dalam rumah terutama pada malam hari atau di saat sinar matahari tidak dapat menyinari bagian dalam rumah. Di luar fungsi utamanya tersebut, penataan dan jenis cahaya dari lampu yang digunakan dapat menciptakan suasana tersendiri.

Agar lampu dapat bertahan lama dan awet, lampu tersebut harus diberikan pelindung yang dapat mencegah lampu terkena benturan tapi cahayanya tetap tersebar dengan baik. Pelindung lampu ini disebut sebagai armatur atau rumah lampu.

Armatur sebaiknya terbuat dari material yang awet, kuat, dan tidak mudah meleleh akibat suhu panas lampu dalam jangka waktu yang lama. Tidak hanya melindungi lampu dari benturan, armatur juga bisa melindungi manusia terhindar dari suhu panas yang dihasilkan oleh lampu.

Armatur yang baik juga harus memiliki elemen untuk menempatkan lampu dan kabel yang terhubung dengan aliran listrik. Pastikan armatur dapat dibuka-tutup dengan mudah sehingga tidak menyulitkan saat hendak mengganti atau membersihkan lampu. Dengan demikian, cahaya lampu pun akan terpancar dengan sempurna.

Pemilihan desain armatur perlu disesuaikan dengan jenis lampu, lokasi, dan efek pencahayaan yang diinginkan. Untuk mendapatkan armatur yang tepat, simaklah jenis armatur berikut ini:

Armatur Tempel
Armatur jenis ini diletakkan menempel pada dinding, meja, atau lemari. Armatur jenis ini memungkinkan terciptanya penyebaran cahaya yang cenderung ke arah horizontal.

Armatur Tanam
Armatur jenis ini biasanya ditanam pada elemen bangunan dalam rumah seperti plafon, dinding, atau lantai secara permanen. Lampu atau armaturnya sendiri tidak akan terlihat jelas karena diletakkan tersembunyi. Keuntungan armatur jenis ini adalah tidak memakan tempat.

Armatur Berdiri
Armatur berdiri diletakkan di atas lantai dalam keadaan berdiri seperti standing lamp. Sifatnya fleksibel karena mudah dipindahkan ke mana saja.

Armatur Dekoratif
Desain armatur dekoratif tidak memiliki ciri tertentu. Jenis ini biasanya dibuat berdasarkan keinginan penggunanya untuk kebutuhan dekoratif. Penempatannya pun tidak terbatas dan biasanya memiliki desain yang unik serta menggunakan material yang tidak biasa.

2014: Perhatikan Hal Ini Sebelum Meninggalkan Rumah

Meninggalkan rumah untuk beberapa hari dalam keadaan tanpa penghuni terkadang membuat pemilik rumah merasa cemas. Munculnya pencuri, kebakaran bisa saja terjadi jika rumah sedang tidak dalam pengawasan pemilik rumah.

Jika ini terjadi pada Anda, maka ada baiknya Anda mengatasi rasa cemas tersebut dengan menerapkan beberapa cara versi Rumahku berikut ini :

Matikan semua lampu di dalam rumah Anda. Cukup menyalakan lampu pada bagian teras agar rumah tidak terlalu gelap pada malam hari.

Pastikan jendela dan pintu rumah terkunci dengan benar. Jangan lupa untuk menggembok bagian pagar rumah dan pintu garasi. Akan lebih baik lagi jika Anda menggunakan sistem alarm untuk pintu dan jendela.

Bersihkan tempat sampah yang ada di rumah. Tempat sampah yang berisi sampah basah akan menimbulkan bau tak sedap saat ditinggal dalam waktu yang lama. Bahayanya, lalat dan penyakit pun dapat muncul di rumah Anda.

Untuk mencegah tanaman mati karena mendapatkan panas matahari tanpa penyiraman atau membusuk karena mendapatkan banyak air hujan, pindahkan pot tanaman ke tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Jika Anda pergi tanpa membawa kendaraan, sebaiknya lepaskan aki mobil untuk sementara.

Bersihkan dapur, mulai dari mencuci perabotan dan menyingkirkan bahan makanan yang mudah membusuk.

Cabutlah alat-alat elektronik dari sambungan listrik.

Tutuplah semua aliran air untuk menghindari pemborosan air. Jika Anda menggunakan jet pump otomatis, pastikan sudah tidak tersambung dengan listrik.

Tidak ada salahnya untuk menitipkan rumah kepada tetangga sebelah. Mintalah mereka untuk menghubungi pihak berwenang jika melihat ada aktivitas mencurigakan di sekitar rumah.