Mungkin Anda pernah bertanya-tanya seperti saya dulu: apa yang membuat seseorang mau atau tidak mau melakukan sesuatu? Apa motif mereka? Lebih jauh lagi: apa yang membedakan antara mereka yang sukses dengan mereka yang biasa-biasa saja?
Jika pertanyaan ini pernah --atau bahkan masih-- menghantui Anda, baca terus artikel ini. Saya berjanji dua menit yang Anda habiskan untuk membaca tulisan ini adalah salah satu dua menit terbaik dalam hidup Anda.
Dalam hidup, kita semuanya memiliki pilihan --sebagian mungkin memiliki lebih banyak daripada yang lainnya. Anda ingin menghabiskan waktu untuk memuaskan panca indera dengan cara menonton tayangan live dari lawan jenis melalui smartphone? Boleh. Anda ingin menghabiskan waktu untuk memperdalam pengetahuan dan mempertajam kemampuan analisa dengan cara membaca buku? Silahkan. Anda ingin membantu orang lain sekalian memperdalam ilmu yang sudah Anda kuasai dan mendapatkan uang dengan cara menjadi pekerja paruh waktu di Projects.co.id? Tidak ada yang melarang.
Apakah yang membuat kita --manusia-- mau melakukan sesuatu dan menolak melakukan hal yang lainnya?
Otak manusia hanya dirancang untuk dua hal:
menghindari kesengsaraan dan
mencari kenikmatan.
Anthony Robbins mengatakan bahwa apa yang kita asosiasikan dengan kenikmatan dan kepedihan, itulah yang akan membentuk masa depan kita. Jika kita mengasosiasikan kegiatan mengkonsumi minuman beralkohol dalam jumlah banyak adalah hal yang keren, maka kita tidak akan ragu untuk melakukannya --karena kita mau menjadi orang keren, karena menjadi keren adalah nikmat. Sebaliknya jika kita mengasosiasikan hal tersebut dengan penyakit mematikan, kita tidak akan melakukannya karena menderita penyakit adalah salah satu sumber kepedihan.
Arnold Schwarzenegger tampaknya sangat memahami hal ini. Dalam salah satu wawancara, ketika ditanya kenapa ia sanggup berlatih binaraga jauh lebih keras dibandingkan teman-teman seprofesinya, ia menjawab bahwa ia merasakan kenikmatan luar biasa ketika otot-ototnya sakit akibat berlatih. Inilah dia yang telah berhasil melakukan asosiasi sempurna: nikmat jangka pendek dan nikmat sekali jangka panjang.
Jika hingga sekarang kita belum mencapai apa yang kita cita-citakan, coba periksa apa yang telah kita asosiasikan dengan kenikmatan dan kepedihan. Apakah jogging seminggu tiga kali menyebabkan kepedihan? Apakah menginvestasikan sebagian penghasilan adalah hal yang sangat membuat sengsara? Apakah memulai bisnis yang telah direncanakan bertahun-tahun adalah suatu kegiatan yang sangat menyengsarakan?
Jadi apa yang telah Anda asosiasikan dengan kenikmatan dan kepedihan? Apapun kondisi Anda saat ini, jawaban atas pertanyaan ini akan menuntun Anda ke masa depan yang lebih baik.
Untuk kesuksesan kita semua,
Teman-teman Anda di Projects.co.id
Projects.co.id adalah pasar online yang menyediakanlowongan kerja onlinedan melakukan transaksi jual-beli produk digital dan jasa (services) dengan aman.