Griwo Degriva Adam (dilahirkan di Yogyakarta, tercatat di KTP bernama A.S Adam) adalah seorang mantan musisi, ilustrator, dan art director di sebuah agency periklanan. Sejak hijrah ke Palembang setelah gempa Mei 2006, GDA aktif kembali menulis. Ia juga turut mendirikan Surat Kabar Harian Umum Koran Lokak, SKH Koran Sumsel dan SKH Minggu Pos. Sempat menjadi redaktur di SKH Sumsel Post dan SKH Kabar Sumatera; memimpin Tabloid Media Promo dan SKH Minggu Pos. Selama di Sumatera Selatan majalah dwi mingguan Ladies Magz dan majalah bulanan Faster Magz juga pernah diterbitkan.
Kumpulan tulisannya Si Bujang Jauh, Udin Sang Penyaksi, Sastra untuk Siapa, Adjib Hamzah Si Ronggo Warsito, Mengaca dari Notoprajan, Jemek Supardi, Sastra Lembah Serelo, Kaum Para Pembohong, Za, Jogja, Nietzsche, Jembatan Bung Karno dan Mak Ijah dikemas dalam buku Beranda Indie.
Pada dasarnya GDA seorang begawan dengan segala pemikiran sosiologi-politiknya. Ia adalah penulis, editor, juru foto dan desainer grafis. Esai-esai sosialnya pernah kerap muncul di surat kabar dan majalah. Saat masih di Jogja, GDA justru lebih aktif berkesenian ketimbang menulis. Ia pernah terlibat pementasan Oedipus Rex karya drama WS Rendra sewaktu di Sanggar Anom asuhan Genthong H.S.A. Pernah terlibat dalam konser kolaborasi musik etnik Indonesia-Jepang garapan Renville Siagian bersama Untung Basuki (Sabu), Bungsu (Gebu’in), mahasiswa-mahasiswi ISI, gagasan Yayasan Cempaka Kencana Indonesian Heritage art & Culture. Ia kampiun bermain bass, lantas turut melahirkan band-band kondang seperti Saladdays (cikal bakal Newdays), Giant Ape, Akukecil dan Acropolis. Beberapa lagunya juga sering muncul di era pasca peristiwa 98.
Keahlian
- Menulis
- Desain Grafis
- Fotografi
- Video
- Editor